Orang bijak selalu mencari kebenaran baginya dalam sebuah nasihat, sementara orang yang bodoh selalu menyalahkan orang yang menasihatinya. Padahal kebenaran tidak akan berubah sepandai manapun dia mengelak dan seburuk manapun celaannya pada penasihat. Nasihat yang benar tetap berharga siapapun yang menyampaikannya. Sebagaimana emas tetap berharga walau datang dari seorang penjahat.
Kebenaran tidak boleh ditolak, tapi kebenaran boleh dibuat relatif, salah satunya adalah dengan menyerang orang yang menyampaikan kebenaran padanya. Bahasa ilmiahnya disebut, ad hominem.
Orang bodoh selalu mencari alasan untuk berdebat, kerana yang mereka inginkan bukanlah kebenaran tapi memperdebatkan kebenaran. Mereka sukar memahami kebenaran, lalu mengalihkan kebenaran itu menjadi sesuatu yang relatif yang kelihatan masuk akal. Padahal apa yang disampaikan tidak ada hubungan sama sekali dengan perbahasan.
Da'ie : “Alhamdulillah, dari QS 24:31 dan QS 33:59 kita dapat mengambil kesimpulan bahawa Allah mewajibkan hijab bagi setiap Muslimah, hijab itu adalah ketaatan, dan setiap ketaatan adalah baik”
Liberalis : “Bererti Muslimah berhijab itu pasti baik?”
Da'ie : “Begitulah menurut Al-Qur’an dan Al-Hadis”
Liberalis : “Anda salah, belum tentu orang yang berhijab itu lebih baik daripada yang tidak berhijab. Saya lihat ada orang yang berhijab tapi lisannya kasar dan kotor, sebaliknya ada orang yang tidak berhijab tapi sopan dan sedekahnya banyak. Anda terlalu judgmental! Kebaikan bukan ditentukan oleh pakaian, tapi lebih dari hati, tak perlu berlebihan dalam segala sesuatu, Allah tidak suka yang berlebih-lebihan”
Da'ie : “Alhamdulillah, dari QS 24:31 dan QS 33:59 kita dapat mengambil kesimpulan bahawa Allah mewajibkan hijab bagi setiap Muslimah, hijab itu adalah ketaatan, dan setiap ketaatan adalah baik”
Liberalis : “Bererti Muslimah berhijab itu pasti baik?”
Da'ie : “Begitulah menurut Al-Qur’an dan Al-Hadis”
Liberalis : “Anda salah, belum tentu orang yang berhijab itu lebih baik daripada yang tidak berhijab. Saya lihat ada orang yang berhijab tapi lisannya kasar dan kotor, sebaliknya ada orang yang tidak berhijab tapi sopan dan sedekahnya banyak. Anda terlalu judgmental! Kebaikan bukan ditentukan oleh pakaian, tapi lebih dari hati, tak perlu berlebihan dalam segala sesuatu, Allah tidak suka yang berlebih-lebihan”
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jika Tuhanmu menghendaki, nescaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (QS Al-An’am [6]: 112)Syaitan itu sifat yang wujud pada jin ataupun manusia. Bisikan-bisikan syaitan memang indah, terkadang berdalil pula atas nama Allah, namun semua keindahan itu adalah tipu daya penuh kepalsuan lagi menyesatkan, kerana mereka ingin mengajak manusia untuk mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar.
Kebenaran Islam itu sama seperti 3+4 = 7. Memiliki bukti dan dasar yang sangat kuat yang tidak mungkin goyah. Kerana apapun yang tertulis di dalam Al-Qur’an dan Hadis pastilah suatu kebenaran yang tak hilang kebenarannya walau banyak yang memperdebatkannya.
Apabila kamu membaca Al Qur’an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. Sesungguhnya syaitan ini tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah. (QS An-Nahl [16]: 98-100)
Nukilan asal:
Ustadz Felix Siauw
No comments:
Post a Comment